Masturbasi Dengan Sex Toy Tidak Merusak Kesehatan !

Masturbasi adalah suatu yang wajar manakala hasrat seksual seseorang muncul sementara pasangannya tidak ada, biasanya pilihan umum yang dilakukan apabila pasangan tidak ada adalah mengontrol gejolak seksual, melakukan masturbasi atau malahan mencari pasangan lain. Mengontrol gejolak sex tentu tidak mungkin jika terlalu lama dan jalan yang paling aman adalah melakukan masturbasi baik dengan alat bantu maupun tanpa alat bantu.

Menggunakan alat bantu seksual atau sex toy jelas tidak ada pengaruh negatif bagi kesehatan, kecuali jika dilakukan dengan alat bantu ilegal yang tidak direkomendasikan secara medis, begitu pula secara psikologis penggunaan perangkat alat bantu seksual ini dapat membuat seseorang aman karena risiko penyakit menular dengan sex toy tidak ada, kata Profesor Wimpie Pangkahila SpAnd, ahli andrologi dan seksologi dari Universitas Udayana, Bali.

Meski Prof.Wimpie ini merekomendasikan sex toy sebagai substitusi alat kelamin wanita atau pria, ia mengingatkan memilih alat tersebut harus yang sesuai dengan standar kesehatan, bahannya mesti yang tidak mudah pecah dan tidak menyebabkan infeksi, dan tidak ada celah untuk mikroorganisme bisa hidup.

Namun demikian, penggunaan alat bantu seseorang tidak akan meraih “Kepuasan Seksual” , yang didapat hanya “Kenikmatan Seksual” semata, hanya mendapat orgasme saja, kondisi yang berbeda dengan “Kepuasan Seksual” yang selain mendapat orgasme, melibatkan kelekatan perasaan dan kasih sayang. kata dokter yang menimba ilmu di Universitas Airlangga dan perguruan tinggi di Washington ini.

Sayangnya, alat bantu seksual ini banyak disalah gunakan oleh para remaja dan bukan lagi monopoli orang dewasa. Banyak anak-anak usia sekolah menengah yang membeli barang-barang alat bantu seksual ini yang memang dijual bebas tanpa ada aturan dan larangan usia pembelinya. Berbagai alat tersebut dapat berupa tiruan alat kelamin wanita, boneka getar dan juga dildo untuk wanita.

Dari kenyataan ini, psikolog Tika Bisono mengatakan, ketidak jelasan info soal alat biologis ini memicu keingintahuan yang tinggi oleh para remaja dan akhirnya membuat mereka mencari tahu sendiri, dikatakan juga tidak adanya fungsi pendampingan dari orangtua, bahkan masih banyak para orangtua zaman sekarang yang menganggap bahwa berbicara mengenai seksologi adalah suatu yang tabu, dan lebih ekstrim mengatakan suatu perbuatan dosa dan haram.

Mengenai polah remaja, Prof.Wimpie juga mengatakan bahwa hampir 70 persen remaja melakukan masturbasi dan dikatakan juga bahwa menyenangkan diri sendiri secara seksual itu normal selama tidak mengganggu proses berpikir. Apalagi fungsi seksual adalah manifestasi dari tubuh dan jiwa yang sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner