Apakah ada yang namanya “Cinta pada pandangan pertama?” Apakah itu benar-benar cinta atau hanya rasa suka?
Ada perbedaan yang mendasar antara suka dan cinta. Dalam Bhs.Inggris, suka itu adalah “like” sedang kan cinta adalah “love”. Sekarang apakah yang menjadi perbedaannya?
Perbedaannya adalah, menyukai mengacu kepada kesenangan pribadi, yakni menginginkan seseorang karena ia baik untuk kita dan menyenangkan hati kita, misalnya karena fisiknya yang cantik, badannya yang seksi atau proporsional, enak diajak bicara dll, dan kebanyakan hanya berhenti di hal-hal yang bersifat fisik.
Sedangkan mencintai, adalah mengasihi yang merujuk kepada memberikan sesuatu kepada seseorang. Hal lain yang juga menjadi perbedaannya adalah “suka” meminta kita untuk menjadi pengamat, sedangkan “cinta” mengharuskan kita untuk menjadi pelaku.
Adakalanya kita dibingungkan dengan kata “suka” dan “cinta”, atau bahkan sebagian orang menyamaratakan arti suka kepada cinta. Tidak bisa disangkal, pada tahap awal pertemuan dengan seseorang, khususnya lawan jenis, rasa suka akan mendominasi hubungan kasih kita. Kita mulai menyukai wajahnya,cara bicaranya, tertawa renyahnya (emangnya makanan, renyah…hahahaha) , kelembutannya, kepemimpinannya, wibawanya dll. Itulah yang dinamankan suka..
Ketika kita bertemu dengan lawan jenis yang asik menurut kita dan mempesona kita, bahkan setelah pertemuan itu, wajahnya terus menerus terbayang-bayang di benak kita, maka ketika itu kita berpikir “Sepertinya gw jatuh cinta padanya”. Dan itulah yang kita namakan cinta pada pandangan pertama, namun sebetulnya itu bukanlah cinta, namun hanya perasaan suka saja.
Seperti yang diawal td gw bilang, suka itu hanya melihat fisik dan seringkali hanya berdasarkan pada kekaguman kita, dan biasanya suka timbul dari pengenalan kita yang singkat dan dangkal terhadap seseorang.
So, start be carefull ketika ada seseorang yang baru kita kenal beberapa waktu, tiba2 mengatakan klo dia mencintai kita..Klo dia mengatakan dia menyukai kita, itu masih bisa diterima, tp ketika berbicara ttg cinta, kita perlu pikirkan lagi… Orang yang sudah menikah bertahun-tahun aja, bisa tiba-tiba mengatakan klo dia tidak mencintai pasangannya lagi..apalg orang yang baru kita kenal..
Namun perasaan suka td, sewajarnya harus berkembang menjadi rasa cinta, yakni kerelaan untuk memberi yang terbaik dari diri kita demi yang terbaik untuknya. Jika proses ini tidak terjadi, maka kita akan terlibat dalam suatu relasi yang dangkal, dan kita hanya akan berhenti pada peran pengamat yang hanya menikmati tontonannya dengan penuh kekaguman.
Dan yang lebih berbahaya lg, kita akan menuntutnya untuk bersikap dan melakukan hal-hal yang hanya menyenangkan kita saja. Akibat hal tesebut, maka dalam suatu hubungan akan timbul yang namanya “tuntutan yang salah atas nama cinta”.
Misalnya, seorang cwo akan menuntut cwnya untuk berpakaian sesuai dengan yang dia inginkan, walaupun cwnya tersebut tidak menyukainya. Atau seorang cw yang menuntut cwonya untuk memiliki gaya rambut yang disukai olehnya, walaupun itu tidak disukai oleh cwonya. Mengapa hal itu terjadi, karena kita hanya ingin dia menjadi seperti yang kita inginkan dan kita memaksakan kehendak kita atasnya.
Namun tidak semua “tuntutan” itu salah,ada juga yang dinamankan “Tuntukan karena cinta”. Tuntutan ini lebih bersifat tindakan prefentif dan bertujuan kebaikan. Misalnya seorang cwo yang menuntut pasangannya untuk tidak terlalu sering memakai pakaian-pakaian mini, karena itu akan membahayakan cwnya itu sendiri, atau seorang cw yang menuntut pasangannya untuk berhenti merokok, karena itu akan menggangu kesehatannya, dll.
Kita bisa melihat perbedaan dari keduanya. Yang satu menuntut krn kita ingin memuaskan keinginan kita, sedangkan yang satu lagi, kita menuntut karena kita ingin yang terbaik buat pasangan kita tesebut. Salah satu ciri cinta yang dangkal juga adalah cemburu yang berlebihan atau posesif tingkat tinggi..
Berbeda dengan cinta, benih-benih kekaguman td, tidak membuat kita menjadi kaku dan pasif. Cinta melibatkan kita dalam hidupnya sebagai pelaku yang rela mengotorkan tangan, bukan sekedar sebagai penonton yang disenangkan oleh pertunjukkan yang indah. Cinta menuntut kita untuk mengenal seseorang lebih dalam lagi dan mencari tau apa yang menjadi kebutuhannya, bukan mencari tau apa yang bisa dia berikan kepda kita. Cinta bertanya, “Apa yang dapat kuberikan?”, sedangkan suka bertanya, “Apa yang dapat kau berikan?”
Suka pada dasarnya sesuatu yang alamiah dan bersifat netral. Rasa suka merupakan awal dari rangkaian pertumbuhan relasi dimana pada puncaknya, cintalah yang mencuat dengan indahnya. Masalahnya adalah ketika benih suka itu tetap tinggal sebagai biji suka dan tidak pernah tumbuh menjadi pohon cinta. Ketika ini terjadi adalah kita menjadi frustasi, karena adakalanya pasangan kita tersebut tidak bisa menjadi yang inginkan, dia tidak bisa memuaskan keegoisan kita terhadapnya. Suka hanya bersifat meminta, sedangkan cinta bersifat memberi.
Gw mencoba utk menggambarkan dan juga mengintisarikan apa perbedaan antara suka dan cinta itu dengan gambar di bawah ini:
Kesimpulannya adalah, hati-hati ketika kata “cinta” mulai keluar dari mulut kita, karena kata itu muncul, ia menuntut banyak pengorbanan dari kita. “Cinta” bukanlah sembarangan kata yang seenaknya bisa kita katakan pada siapapun yang hanya bertujuan untuk menarik perhatian orang tersebut. Jadi, ketika kita mulai berpikir tentang, “Cinta pada pandangan pertama”, mari kita mulai mengoreksi kembali hati kita, apakah itu benar-benar cinta, atau hanya sekedar suka???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Comment