Musuh Cinta Bukan Pengkhianatan, tapi Kebosanan

Kata Sir Cecil Beaton: ”Barangkali kejahatan terbesar kedua di dunia adalah kebosanan, dan yang nomor satu: menjadi orang yang membosankan!” Kebosananlah, bukan yang lain, yang menjadi virus penghancur hampir seluruh bentuk hubungan antarmanusia, membuat mimpi padam sebelum waktunya, memaksa orang mati sebelum ajalnya.

Bahkan waktu, sesuatu yang begitu presisi dan konsisten, bisa melambat bila sudah dijalari kebosanan. Jarum jam jadi lebih malas berputar, dan detaknya yang begitu lirih, bisa memekakkan telinga.

Konon manusia diciptakan, juga buah dari kebosanan dewa-dewa. Sesuatu yang kemudian mereka sesali, karena ternyata ciptaan itu menyumbangkan kerusakan di jantung semesta. :D

*****

Pernah Anda bingung, melihat lelaki yang mengkhianati istri atau kekasihnya, yang kelihatannya begitu sempurna: cantik, pinter, pokoknya segalanya yang membuat dia menjadi impian setiap lelaki deh.

Pas ditanya, dengan entengnya tuh cowok bilang, “Sapa bilang sop buntut ngga enak. Tapi sesekali pengen juga makan ikan asin pake sambel terasi.”

See? Jawaban yang menyebalkan itu juga membawa pesan tentang kebosanan. Kadang, seorang lelaki tidak bisa memberikan alasan yang kuat, bahkan alasan apapun, untuk berkhianat.

Perempuan juga pernah sih, tapi frekuensinya jauh lebih kecil. Nah, jadi keinget: perempuan bukannya punya karakter lebih setia dari pria, tetapi Tuhan tampaknya memberikan kemampuan lebih kepada wanita untuk menghadapi kebosanan.

Buktinya, mereka nyaman aja tuh membawa janin di kandungannya selama 9 bulan penuh, sementara laki-laki, menggendong setengah jam aja udah ngeluh. Perempuan juga bisa betah di rumah untuk masa yang lebih panjang dari pria, yang satu hari saja sudah gelisah mau keluar rumah.

Jadi, cara mencegah lelakimu berselingkuh bukanlah dengan melakukan pengawasan melekat, atau bahkan menanamkan sebuah chip di dompetnya, sehingga kau bisa melacak keberadaannya dengan GPS. Tapi temukan faktor yang membuatnya bosan. Kalau ternyata faktor itu adalah kamu sendiri, :D ya udahlah… Kau sudah menyerahkan diri kepada seseorang yang tidak bisa menghargainya, dan dengan demikian, tidak layak mendapatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner