Keturunan Indonesia mendunia di abad milenium

Kalo Agnes Monica dari dulu ribut mau go international, ternyata sudah ada orang Indonesia, ataupun keturunan (mengalir darah orang Indonesia) yang sudah lebih dulu mendunia.
Tapi emang kebanyakan sih di dunia entertainment, siapa aja orangnya??

1. Anggun Cipta Sasmi

Semua pasti udah tau kalo penyanyi yang tenar di Indonesia awal dekade 90an ini udah mendunia. Bermula di tahun 1994 dia hijrah ke Eropa, setahun di London terus pindah ke Paris. Menurut media, sangat berat Bagi Anggun sewaktu melepas kewarganegaraan Indonesianya supaya bisa menetap di Perancis. Dan dengan usahanya akhirnya pada tahun 1997 ia menjadi wanita keturunan Indonesia pertama yang merilis album berbahasa Perncis berjudul “Au Nom de la Lune”. Dan pada tahun 1998, lagu “Snow On The Sahara” meledak dipasaran dan dirilis dalam dua bahasa (perancis dan inggris). Salah satu kehebatan dari Anggun adalah, meskipun dia sudah menjadi milik Perancis, tetapi karyanya tidak pernah lepas dari sentuhan tradisi leluhurnya di Indonesia. Beberapa karyanya juga memakai bahasa Indonesia, dan satu project lagu bersama grup Deep Forest yaitu “Deep Blue Sea” juga memakai sentuhan irama Sunda dengan backing vocal ala penari kecak dari Bali.

Sukses buat Anggun yang telah memperkenalkan budaya Indonesia, mulai dari daratan Eropa, hingga mendunia.

2. Wisnu Witono Adhi

Ada lagi orang Indonesia yang berhasil di negeri orang sebagai public figure, dia adalah Wisnu Witono Adhi. Memiliki masa lalu yang agak kelam karena orang tuanya bercerai, dia diperhadapkan oleh pilihan antara menjadi murid pesantren di Jawa atau ikut ibunya bersama ayah tirinya ke Norwegia. Di Norwegiapun hidupnya tidak semulus yang dibayangkan, karena ia juga harus bekerja untuk meneruskan hidupnya. Sebagai penyanyi kafe membawanya untuk terus mengasah kemampuan vokalnya. Akhirnya pada kontes menyanyi Norwegian Idol tahun 2006, bakat menyanyinya lah yang membawanya melaju hingga ke babak 5 besar. Tak tanggung2, iapun memperoleh kesempatan untuk merilis album debutnya dengan single hits “Love Like That”. Yang menarik dalam pembuatan video klip hits “love Like That”, meskipun konsep videonya lebih ke modern urban, tetapi model wanita yang ia pilih juga merupakan wanita Indonesia, biar gak terlalu kontras kali ya???



Wisnu with Sway, from Norwegian Idol show

3. Sandhy Sundoro

Berbeda dengan Wisnu yang k Norwegia karena mengikuti orang tuanya, Sandhy Sundoro yang merupakan kontestan ajang pencarian bakat menyanyi di Jerman ini, lebih dulu menjadi seorang mahasiswa Arsitektur di Berlin. Bakatnya dalam bermusik inilah yang justru dapat meghidupinya di Jerman. Namun sayang kepopulerannya tidak terlalu menggaung, seperti pada situs pencari Google yang masih agak sulit untuk memperoleh informasi tentang dia.
Tapi yang penting, dia tetap mengharumkan nama Indonesia di luar negeri.



Kalau sebelumnya adalah orang keturunan asli Indonesia dan kelahiran Indonesia, berikutnya adalah orang yang memiliki darah Indonesia dan menjadi public figure di negaranya.

4. Jessica Mauboy

Mungkin kalau nonton Indonesian Idol tahun 2008, pasti inget ada satu bintang tamu runner up Australian Idol tahun 2006. Yups, dia itu Jessica Mauboy. Penyanyi yang berasal dari kota Darwin, Australia Utara ini memiliki ayah yang berasal dari pulau Timor (blasteran dengan aborigin), dan tidak lupa dengan akar budayanya yang berasal dari Indonesia. Keluarganya tetap hidup di komunitas Indonesia yang tinggal di Darwin. Keberhasilannya menjadi suatu inspirasi bagi warga Australia saat itu, karena dapat membawanya dari kehidupan sederhananya di Darwin kepada kesuksesan di Sydney.


Gak cuma org australia koq yang harus meneladani, orang Indonesia juga harus!!!











5. Sharita Sopacua

Kalau waktu tahun 2005, Artika Sari Devi pergi ke Miss Universe, Bangkok, Thailand, dengan segudang kontroversi, ternyata ia juga bertemu kontestan lain yang juga memiliki darah yang berasal dari tanah air yang sama, yaitu Sharita Sopacua, Miss Netherland Universe 2005 yang memiliki ayah berasal dari tanah Maluku. Namun sayang, karena lahir dan besar di Belanda, ia sudah tidak dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Tetapi rasa penasarannya yang kuat terhadap tanah leluhurnyalah yang membawanya kembali mempelajari adat dan budaya serta bahasa Indonesia tahun 2008 lalu. Muka eksotis Indonesianya lah yang ia akui membuat ia sukses di dunia modelling. Karena itu, ia sering diminta untuk tampil karena paras asianya atau bahkan terkadang disamakan dengan paras orang latin.
Ya gapapalah, yang penting muka Indonesia juga laku disana, hehehe…



6. Daniel Sahuleka

Pecinta musik soul era 80-90an gak akan lupa sama lagu “Don’t Sleep Away The Night” dari Daniel Sahuleka. Penyanyi yang pernah menikmati masa kecilnya di Semarang ini memilih untuk pergi ke negeri Belanda dan merintis karir musiknya disana. Darah Ambonnya dengan talenta bermusik sukses membuat Daniel Sahuleka tidak hanya dikenal karena kepopuleran lagunya, tetapi juga dengan musikalitas yang ia coba mainkan di setiap lagunya. Satu hal yang membuatnya tidak lupa adalah rasa kangennya dengan kota Semarang yang tidak akan pernah ia jumpai di kota manapun di dunia.
Top bgt buat Daniel Sahuleka….







7. Michelle Branch

Udah berita lama kali ya, kalo penyanyi dengan hits “Everywhere” ini ternyata punya darah Indonesia dari neneknya. Selain itu, ia juga lahir dari keluarga yang multi bangsa, yaitu Irlandia, Belanda, Perancis, dan tentu Indonesia. Meskipun sudah tidak lagi terlihat sebagai orang yang memiliki darah Indonesia dan tidak lagi memperlihatkan budaya Indonesia di setiap penampilannya, ada satu kebiasaan yang membuat ia berbeda dengan orang ‘bule’ lainnya, yaitu kesukaannya menyantap sambal buatan neneknya.
Waduh-waduh, satu dari seribu kali ya ada bule doyan sambel, hehehe…

















8. Kristin Kreuk

Ia adalah seorang aktris dan juga model di Kanada, mulai dikenal sejak perannya dalam serial televisi remaja Kanada yang berjudul Edgemont sebagai Laurel dan menjadi populer sejak memerankan tokoh Lana Lang di serial televisi Smallville produksi Warner Bros, Amerika Serikat. Dilahirkan di kota Vancouver Kanada, British Columbia. Ayahnya bernama Peter Kreuk berdarah Belanda dan Ibunya, Deanna Che, berdarah Tionghoa-Indonesia, memulai karirnya saat seorang sutradara dari CBC TV untuk serial Edmont, mencari seseorang yang berwajah eksotis untuk memerankan Laurel di acara Vancouver-shot show. Kristin yang sebelumnya tidak mempunyai pengalaman sama sekali di dunia akting, diyakinkan untuk mengikuti audisi tersebut oleh guru dramanya. Diluar dugaan Kristin berhasil terpilih.
Selain itu, dia memulai debut layar lebarnya sebagai peran utama di film Eurotrip (2004), yang mengambil lokasi di Praha, Ceko bersama Matt Damon dan Lucy Lawless.
Emang muka eksotis Indonesia gak ada tandingannya!!!!

9. Daniel Budiman

Pria kelahiran 25 Mei 1985 ini menjadi seorang presenter televisi di negara Jerman. Karir anak ketiga dari keluarga yang berasal dari Indonesia ini berawal ketika ia terpilih untuk menjadi moderator dari acara pertandingan game online GIGA GAMES di televisi Jerman. Pada tahun 2006, ia menjadi presenter di MTV untuk channel Jerman dan menjadi semakin dikenal oleh masyarakat di sana. Selain itu ia juga diminta untuk memoderatori siaran Bundesliga untuk musim pertama yang ditayangkan di eSport.
Wah, emang orang Indonesia kalo udah ngomong (ngebacot), seru banget jadinya.














10. Tatyana Sudaryanto

Memiliki brand Sudaryanto, Tatyana selalu ambil bagian di ajang mode bergengsi Russian Fashion Week.

Tahun lalu (2008) keturunan Jawa-Rusia itu menampilkan koleksi bertemakan musim semi dan panas. Salah satu ciri khasnya, Tatyana selalu membuat desain yang unik. Tak heran MTV Rusia pun sampai jatuh hati dan mempercayakan beberapa produknya dirancang Tatyana

Sebagai perancang busana yang memiliki darah Indonesia, Tatyana pernah mengikuti Bali Fashion Week pada 2005. ”Kepulangannya” ke tanah air itu kemudian menginspirasinya untuk membuat rancangan bertemakan Wayang Purwo. Tema itu dipakai karena dia ingin melihat reaksi dunia Eropa jika kebudayaan dan tradisi yang berbeda dikimpoikan dalam karyanya. Tatyana melihat, perpaduan bisa diselaraskan. Itulah sebabnya, sejumlah alat musik Indonesia dan koleksi boneka teddy bearsnya dari beberapa negara -antara lain Inggris dan Jerman–tampak serasi dipajang dalam satu ruangan.
Wah hebat ya…





















1 komentar:

  1. wow, artikelnya ok... ada beberapa orang yang saya baru tahu.

    BalasHapus

Comment

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner