Laporan dari Luksemburg. Indonesia Jadi Pusat Perhatian Festival Multietnik

Luksemburg
Ini festival unik dan lengkap tentang migrasi, budaya dan etnik di Luksemburg. Partisipasi Indonesia sebagai bangsa besar multietnik dan multikultural menjadi pusat perhatian.
Festival des Migration, des Culture et de la Citoyennete, yang mengusung pluralisme komunitas dan budaya etnik warga migran dalam konteks integrasi sosial-budaya di Eropa, berlangsung di gedung pameran Luxembourg Expo dari 13/3 hingga hari ini, Minggu (15/3).
Dua menteri terkait yakni Menteri Urusan Integrasi dan Kohesi Sosial Luksemburg Marie Jesce Jacobs dan Menteri Pariwisata Luksemburg Fernand Boden secara khusus membuka festival ini kemarin (14/3) pukul 15.00 waktu setempat.
“Partisipasi Indonesia dalam festival ini selain menarik juga memperkaya keragaman komunitas budaya,” komentar singkat Menteri Pariwisata Luksemburg Fernand Boden di stan Indonesia, seusai sambutan.
Boden disambut Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa Nadjib Riphat Kesoema. Dalam kesempatan itu Nadjib mengatakan bahwa keterlibatan Indonesia dalam festival ini di samping sebagai promosi pariwisata juga untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.
“Promosi ini akan mengenalkan masyarakat Luksemburg pada kekayaan produk budaya kreatif dan keragaman potensi ekonomi Indonesia lainnya,” ujar Nadjib.
Indonesia pada festival ini menghadirkan kolaborasi terpadu antara kebudayaan dan promosi produk ekonomi kreatif dan ekonomi unggulan. Ditampilkan antara lain Tari Saman dari Aceh dan Tari Muli Betanggai dari Lampung yang mendapat sambutan meriah.
Sementara itu Korfungsi Pensosbud PLE Priatna menjelaskan bahwa festival ini menampilkan beragam tradisi budaya, termasuk makanan, pakaian dan gaya hidup komunitas etnik migran, sebagai identitas di tengah proses integrasi yang sedang berlangsung di Luksemburg.
“Oleh sebab itu festival ini menjadi sangat relevan untuk membangun toleransi dalam pluralisme”, demikian Priatna.
Festival diikuti 89 asosiasi komunitas etnik di Luksemburg, antara lain Turki, Portugal, Italia, Yunani, Rusia, Kuba, Kolombia, Rwanda, Kongo, Senegal, Lithuania, Bosnia-Herzegovina, Islamic Center Luxemburg hingga UNICEF. Indonesia satu-satunya partisipan dari kawasan Asia Tenggara. (detikcom/k)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comment

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner